Jumat, 23 Januari 2015

Contoh Laporan Pratikum Kimia tentang Korosi



LAPORAN PRATIKUM KIMIA
KOROSI
“KOROSI PADA PAKU”

KELAS XII IPA 1
KELOMPOK 1
NAMA        :
1.     Ganda Putra Sitanggang
2.     Irah Khoiriyah Azzahra
3.     Iwis Widya Yanti Silaban
4.     Septi Alpa Reza

BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1  Definisi
Definisi korosi yaitu kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Korosi dapat dipercepat dengan adanya air, itulah sebabnya rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.xH2O yaitu suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Pada korosi besi, begian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.
Fe (s)               Fe2+ (aq)          + 2e-
Elektron yang dibebaskan anode mengalir ke bagian lain dan bertindak sebagai katode, dimana oksigen tereduksi.
O2 (g)   + 4H+ (aq)        + 4e-                2H2O (l)
Atau
O2 (g)   + 2H2O (l)        + 4e-                4OH- (aq)
Korosi juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
1.2  Tujuan
Pratikum ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui paku pada aqua gelas mana saja yang mengalami korosi.
2.      Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi mengalami korosi.
3.      Cara pencegahan korosi pada besi
1.3  Manfaat
 Setelah melakukan percobaan , maka diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut :
1.      Mengetahui sifat besi terhadap berbagai bahan
2.      Menambah informasi mengenai korosi
3.      Melatih siswa semakin terampil dalam melaksanakan pratikum
BAB 2
Tinjauan Pustaka
2.1       Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh dibedakan menjadi 2, yaitu berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, tekhnik pencampuran bahan, dan lain-lain. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, zat-zat kimia yang bersifat korosif, dan sebagainya. Bahan-bahan korosif terdiri atas asam, basa, dan garam, baik dalam senyawa organik maupun an-organik. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi.
2.2           Pengendalian Korosi
Sebenarnya korosi yang terjadi di alam ini dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja stainless steel, diberi cat, dilumuri dengan oli, dibalut dengan plastik, dilapisi dengan timah, dilapisi dengan zink, dan sebagainya.



BAB 3
PROSEDUR PRATIKUM
            3.1       Alat
§  7 buah paku
§  7 buah gelas aqua gelas
§  Selembar amplas
§  2 lembar plastik
§  2 buah tali
3.2       Bahan
§  Air yang sudah dididihkan
§  Larutan  garam
§  Larutan cuka
§  Larutan sabun
§  Larutan ajinomoto
§  Minyak goreng
§  Minyak tanah
3.3       Langkah Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan yang sudah disiapkan.
2.      Amplas seluruh paku hingga bersih dari kotoran debu dan sebagainya.
3.      Beri identitas setiap aqua gelas sesuai dengan nama larutan.
4.      Isi masing-masing aqua gelas dengan masing-masing larutan.
5.      Perlakuan paku setiap aqua gelas :
-          Gelas berisi air sabun : di isi paku dengan wadah terbuka
-          Gelas berisi air yang di didihkan : di isi paku, lalu tutup bagian atas wadah dengan plastik, lalu ikat dengan kuat.
-          Gelas berisi larutan garam : d isi paku dengan wadah terbuka.
-          Gelas berisi minyak goreng : di isi paku, lalu tutup bagian atas wadah dengan plastik, lalu ikat dengan kuat.
-          Gelas berisi minyak tanah : di isi paku dengan wadah terbuka.
-          Gelas berisi larutan ajinomoto : di isi paku dengan wadah terbuka.
-          Gelas berisi larutan cuka : di isi paku dengan wadah terbuka.
6.      Setelah semua aqua gelas sudah terisi,, maka letakkan di tempat yang aman.
7.      Kemudian amati dan catat perubahan yang terjadi selama 1 minggu.

BAB 4
Isi
4.1  Hasil

No
Identitas Gelas
Hari Ke-
Perubahan yang Terjadi
1
Air Sabun
1
Belum ada perubahan
2
Mulai mengalami korosi
3
Korosi terjadi pada ujung-ujung paku
4
Korosi mulai membalut bagian badan paku
5
Korosi semakin menebal dan air jadi agak keruh oleh korosi
6
Air semakin keruh dan korosi jadi lebih tebal
2
Air Mendidih
1
Belum ada perubahan
2
Terjadi perubahan sedikit korosi
3
Mengalami korosi di semua bagian paku dan warna air sedikit kekuningan
4
Mengalami korosi di semua bagian paku dan warna air menguning
5
Air semakin menguning karena korosi paku lebih banyak
6
Korosi bertambah banyak di seluruh bagian paku dan berair keruh
3
Larutan Garam
1
Belum ada perubahan
2
Belum ada perubahan
3
Mulai mengalami perubahan
4
Mulai mengalami korosi pada semua bagian dan air mulai menguning
5
Air menguning dan paku semakin berkarat
6
Air semakin berubah dan paku berkarat lebih banyak
4
Minyak Goreng
1
Belum ada perubahan
2
Belum ada perubahan
3
Tidak ada perubahan
4
Tidak ada perubahan
5
Tidak ada perubahan
6
Tidak ada perubahan
5
Minyak Tanah
1
Belum ada perubahan
2
Belum ada perubahan
3
Tidak ada perubahan
4
Tidak ada perubahan
5
Tidak ada perubahan
6
Tidak ada perubahan
6
Larutan Ajinomoto
1
Belum ada perubahan
2
Air mulai berubah kekuningan, paku tidak mengalami korosi
3
Air semakin kuning-kemerahan, korosi tidak terjadi
4
Air terus mengalami perubahan warna dan paku tetap tidak berkarat
5
Air menjadi keruh tanpa adanya korosi dari paku
6
Air semakin keruh dan paku tetap tidak mengalami korosi
7
Larutan Cuka
1
Belum ada perubahan
2
Belum ada perubahan
3
Mulai mengalami perubahan, air tetap jernih
4
Paku berubah menjadi hitam dan timbul gelembung-gelembung gas, air tetap jernih
5
Gelembung bertambah banyak di sekitar paku dan paku semakin hitam, air tetap jernih
6
Gelembung semakin banyak dan paku menjadi lebih hitam, air tetap jernih

4.2       Pembahasan
Dari hasil pengamatan tersebut kami melakukan 2 perlakuan berbeda pada 7 gelas, 2 gelas berisi larutan di tutup oleh plastik serta di tali dan 5 gelas lainnya di biarkan terbuka. Maka berdasarkan hasil pengamatan selama 6 hari, kami akan membahas satu per-satu larutan dalam gelas tersebut, yaitu :
1.      Air sabun
Air sabun yaitu larutan yang bersifat basa, sehingga walaupun pada awalnya paku hanya mengalami korosi pada bagian ujung-ujungnya saja, namun semakin lama paku yang berada di dalam rendaman air sabun akan mengalami korosi secara keseluruhan dan perubahan pada warna air dari hari pertama hingga hari terakhir rendaman akan terlihat.
2.      Air mendidih
Air yang sudah di didihkan menyebabkan paku mengalami korosi keseluruhan serta menyebabkan air mengalami perubahan warna menjadi warna kuning-kemerahan. Hal tersebut karena seperti yang diketahui bahwa penyebab terjadinya korosi yaitu air dan oksigen. Pada paku yang di rendam dengan air panas terdapat air dan oksigen yang terlarut, walaupun keadaan gelas tersebut tertutup, namun tetap saja ikatan-ikatannya menyebabkan paku mengalami korosi paling cepat jika di bandingkan dengan paku yang berada pada larutan yang lainnya.
3.      Larutan garam
Larutan garam akan menyebabkan korosi pada paku secara keseluruhan dan menyebabkan air mengalami perubahan warna. Itu karena larutan garam bereaksi dengan besi dan mengakibatkan perkaratan serta terjadinya penguapan.
4.      Minyak goreng
Dari hari pertama rendaman paku di dalam minyak goreng hingga hari terakhir rendaman, paku tidak mengalami korosi sama sekali. Hal tersebut disebabkan oleh sifat minyak goreng yang sama dengan oli, yaitu sebagai pelumas. Sehingga paku tidak akan mengalami korosi sedikitpun terhadap minyak goreng.
5.      Minyak tanah
Sama halnya dengan minyak goreng, dalam rendaman minyak tanah, tidak ada reaksi yang terjadi antara minyak dan besi. Sehingga, paku pun tidak mengalami korosi.
6.      Larutan ajinomoto
Berbeda dengan larutan lainnya, paku yang di rendam oleh larutan ajinomoto tidak mengalami korosi sama sekali. Namun, terjadi perubahan warna larutan yang sangat pekat. Warna larutan sama dengan warna paku yang mengalami korosi yaitu kuing-kemerahan.
7.      Larutan cuka
Melihat keadaan paku setelah di rendam selama 6 hari berubah menjadi hitam, kami mencoba mencari tahu penyebabnya. Ternyata, paku tersebut sebenarnya mengalami korosi secara keseluruhan walaupun korosi yang terjadi pada paku di dalam larutan lain umumnya berwarna kuning-kemerahan, paku di dalam air cuka akan semakin berwarna hitam dan lama-lama akan mengalami keropos. Hal itu di sebabkan oleh asam yang terkandung dalam CH3COOH (asam cuka) lebih cepat mengalami reaksi dengan paku yang menyebabkan korosi karena sifat asam lebih korosif daripada basa dan garam.
4.3       Pertanyaan
1.      Berdasarkan kegiatan ini, faktor apakah yang menyebabkan paku besi barkarat ?
ð  Faktor yang berpengaruh dibedakan menjadi 2, yaitu berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, tekhnik pencampuran bahan, dan lain-lain. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, zat-zat kimia yang bersifat korosif, dan sebagainya. Bahan-bahan korosif terdiri atas asam, basa, dan garam, baik dalam senyawa organik maupun an-organik. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi.
2.      Jelaskan penyebab terbentuk atau tidaknya karat pada tiap tabung reaksi ?
ð  Paku yang berada pada 3 gelas yaitu dalam air sabun, air mendidih yang ditutup, larutan garam, dan larutan cuka terbentuk karat yang menyeluruh karena adanya reaksi antara air, oksigen dan paku. Sedangkan paku pada minyak goreng, dan minyak tanah tidak mengalami karat karena tidak adanya unsur air yang mengaktifkan karat. Dan pada larutan ajinomoto, paku pun tidak mengalami karat hanya saja air berubah warna menjadi kuning-kemerahan.



BAB 5
PENUTUP
5.1       Kesimpulan
Dari pratikum yang telah dilakukan, kami menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami korosi yaitu pada minyak goreng, minyak tanah, dan larutan ajinomoto. Karena bahan-bahan tersebut bukan zat pereduksi yang baik sehingga tidak terjadi korosi pada paku.
Kemudian melalui pratikum tersebut dibenarkan bahwa faktor penyebab korosi yaitu air dan udara. Agar tidak erjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi oleh air ataupun larutan lainnya yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak akan dapat bereaksi dengan oksigen yang mengakibatkan korosi.
5.2       Saran
Saat melakukan setiap pratikum di anjurkan untuk memperhatikan prosedur kerja serta keselamatan kerja dan juga disarankan untuk memperbanyak referensi dari berbagai sumber untuk mempermudah dalam melakukan pratikum maupun dalam penyusunan laporan pratikum.



DAFTAR PUSTAKA

Harnanto, Ari. 2009. KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Setia Aji.
Susilowato, Endang. 2012. KIMIA Untuk Kelas XII SMA dan MA. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.