Berawal dari
mentari pagi saat itu, ku katakan dia itu abu-abu. Aku menyesal, ternyata aku
salah. Dia itu penuh warna untukku. Aku senang melihatnya dari kejauhan, senang
merindukannya, senang membayangkannya, kali ini akan ku kenalkan namanya,
Muhammad Kori Kicago. Ah, aku gila, pernah merajut hubungan dengannya. Tapi aku
memutuskan untuk tidak lagi memiliki hubungan dengan siapapun untuk saat ini. Setelah
itu, hanya kerinduan yang menyapa, iyaa,
aku merindukannya di setiap hari-hariku. Aku selalu berdo’a apa yang baik
untukku agar di dekatkan, dan apa yang buruk untukku agar di jauhkan. Tau gak
apa yang aku ingin dekat, dia :)
Entah apa yang ku
fikirkan, jujur, dari sekian banyak lelaki yang mencoba mendekatiku hanya dia
yang berlari di fikiran ini. Rasanya aku ingin bertanya, mengapa semuanya kini
terasa berbeda ??
Ku harap dia
masih menyimpan rasa untukku, hingga waktu yang menjawab bahwa Allah memberikan
takdir untuk kami agar bersama selamanya. Ingaatt, jodoh tak akan lari kemana :)
Untuk dia, jika
suatu hari dia akan membaca setiap coretan blog ini, ku harap dia akan
tersenyum. Seperti saat aku mengetiknya, memikirkan dia rasanya aku bahagia :)
Ada yang
mengatakan bahwa mencintai seseorang dalam diam itu boleh-boleh saja, daripada
orang-orang yang sibuk berpacaran dan mengumbar kata-kata cinta yang belum
tentu dari hati terdalam. Cinta yang terpendam justru lebih tulus, lebih jujur,
lebih terjaga dari perbuatan-perbuatan yang tidak di inginkan seperti yang di
lakukan oleh orang-orang berpacaran, iya kan kori ?? :)
Kali ini aku
lebih sering merindukannya, sangat-sangat rindu. Aku bingung harus berbuat apa,
entah mungkin semua yang ku lakukan memang salah. Tapi ku harap suatu hari
nanti aku dan dia bisa bersatu menjadi kami :)
Aku serahkan semuanya
kepada Allah, meskipun aku tak mengerti, kini semua terasa asing bagiku. Perasaanku
kepadanya, semua yang ku rasakan tentangnya, aku tak mengerti. Atau mungkin ini
cinta ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar