LAPORAN
PRATIKUM FISIKA
“Kalor
Lebur Es”

KELAS XII IPA 1
KELOMPOK 1
NAMA :
1. Agus Setiawan
2. Asri Widayanti
3. Irah Khoiriyah Azzahra
4. Ratih Kristiyana
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PUTRI HIJAU
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
Ujian Praktek Fisika
sebagaimana mestinya dan terlaksananya menyelesaikan pembuatan laporan pratikum
fisika mengenai
“Kalor Lebur Es”.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat kurangnya
pengetahuan serta pengalaman penulis, oleh karena itu diharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun. Mungkin hanya sekian pengantar ini kami buat, besar harapan bahwa
laporan ini dapat diterima.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Putri Hijau,
Februari 2015
PENULIS
Daftar Isi
Kata Pengantar
2
Daftar Isi
3
BAB 1 : Latar Belakang
4
1.1
Landasan
Teori
1.2
Tujuan
Pratikum
Bab 2 : Alat dan Bahan
4
2.1
Alat
2.2
Bahan
BAB 3 : Prosedur Pratikum
4
3.1
Persiapan Percobaan
3.2
Langkah Percobaan
3.3
Gambar Percobaan
BAB 4 : Hasil Pengamatan
5
4.1
Tabel Hasil Pengamatan
4.2
Pembahasan
4.3
Penghitungan
4.4
Pembahasan Secara Teori
BAB 5 : Penutup ...........................................................................................................................................7
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
Daftar Pustaka..............................................................................................................................................7
BAB 1
Latar Belakang
1.1 Landasan Teori
Kalor lebur yaitu banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh setiap 1 kg zat
untuk mengubah dirinya sendiri dari wujud zat cair pada titik leburnya. Dari
persamaan hukum kekekalan energi yaitu :
Qlepas
= Qterima
Qair +
Qkalor = Qes + Mes . Les

1.2 Tujuan Pratikum
Menentukan kalor lebur
es.
BAB 2
Alat dan Bahan
2.1 Alat
1.
Thermometer
2.
Beaker
Alumunium
3.
Isolasi
Pelindung
4.
Neraca
4 Lengan
5.
Batang
Gelas
2.2 Bahan
1.
Air
2.
Es Batu
BAB 3
Prosedur Pratikum
3.1 Persiapan Percobaan
1. Persiapkan peralatan/komponen
sesuai dengan daftar alat dan bahan.
2. Rakit alat
percobaan.
3. Periksa kembali
peralatan yang telah dirakit.
3.2 Langkah
Percobaan
1.
Timbang kalorimeter kosong lalu catat
massanya.
2.
Isi kalorimeter dengan air hingga ⅟4 bagian, kemudian
timbang kembali dan catat massanya.
3.
Ukur suhu kalorimeter + air.
4.
Catat suhu potongan-potongan air yang mulai mencair (permukaan basah).
5.
Masukkan potongan-potongan es yang sudah dikeringkan dengan kertas saring
kedalam kalorimeter dan di aduk-aduk. Catat suhu tepat setelah es mencair
seluruhnya.
6.
Timbang kalorimeter + air + es,
kemudian catat massanya.
3.3 Gambar
Percobaan

BAB 4
Hasil Pengamatan
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
Besaran
|
Simbol
|
Satuan
|
Nilai
|
Massa kalorimeter kosong
|
mk
|
gr
|
129,5
|
Massa air
|
ma = mk+a - mk
|
gr
|
73
|
Massa potongan-potongan es
|
mes = mk+a+e –
mk+a
|
gr
|
2
|
Suhu kalorimeter + air
|
t1
|
⁰C
|
2,7
|
Suhu potongan-potongan es
|
t2
|
⁰C
|
0
|
Suhu kalorimeter + air + es
|
t3
|
⁰C
|
1,1
|
Kapasitas kalor kalorimeter
|
Ck
|
Kalori/⁰K
|
27,45
|
Kalor jenis air
|
cair
|
Kalori/g⁰K
|
1
|
Jika hanya es yang menerima kalor dari
kalorimeter + air maka kalor lebur es :
Qair = Mair . Cair
. ΔTes
Qair = 73 . 1 . (2,7 - 1,1)
= 73 . 1,6
= 116,8 kalori
Qkalor = Mkalor .
Ckalor . ΔTkalor
Qkalor = 129,5 . 0,212 .
(2,7 - 1,1)
= 27,454 . 1,6
= 43,9 kalori
Qes = Mes . Ces
. ΔTes
= 2 . 0,5 . (1,1)
= 1,1 kalori
Qlepas = Qterima
Qair + Qkalor = Qes
+ Mes . Les
116,8 + 43,9 = 1,1 + 2 . Les
2Les = 116,8 + 43,9 – 1,1
Les = 159,6/2
Les = 79,8 gr/kalori
{Menurut teori, kalor lebur es yaitu 80 gr/kalori}
Dari penghitungan
di atas dapat di simpulkan bahwa :
Qlepas
= Qterima
Qkalor
+ Qair = Qes + Mes . Les
43,9 + 116,8 = 1,1
+ 2 . 80
160,7 ≠ 161,1
4.2 Pembahasan
Berdasarkan teori yang kita ketahui bahwa tetapan kalor lebur es yaitu 80
gr/kalori, sedangkan hasil dari percobaan kami di dapatkan kalor lebur es yaitu
79,8 gr/kalori. Namun percobaan kami tersebut gagal, karena seperti yang kita
ketahui tentang hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa kalor yang dilepas
oleh kalorimeter akan memiliki besar yang sama dengan kalor yang diterima oleh
es. Namun pada percobaan yang kami lakukan, kalor lepas tidak sama dengan kalor
yang diterima. Dimana kalor yang dilepas besarnya 160,7 sedangkan kalor yang diterima
oleh es besarnya hanya 161,1. Jadi percobaan yang telah kami lakukan tersebut
gagal.
4.3 Penghitungan
Kapasitas kalor
kalorimeter :
C = m.c
Keterangan :
C = kapasitas
kalor
m = massa zat
c = kalor jenis
Ckalor
= mkalor . ckalor
Ckalor
= 129,5 . 0,212
= 27,45 kalori/⁰K
4.4 Pembahasan
Secara Teori
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan.
Selanjutnya, apabila kita menuangkan air panas dalam es batu maka kalor akan
mengalir dari air panas menuju es. Selanjutnya suhu es akan meningkat dan
melebur berubah wujud menjadi air sampai suhunya setimbang. Bila sebongkah es
ditempatkan pada lingkungan yang suhunya diatas 0 0C, maka es akan mencair.
Pada keadaan ini akan berlaku juga azas Black : benda yang lebih tinggi suhunya
akan menyerahkan kalor kepada yang suhunya lebih rendah. Dan banyaknya kalor
yang diterima sama dengan kalor yang diberikan.
Teori Kalor Dasar dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Kalor yang diterima sama dengan (=)
kalor yang dilepas
Ini
merupakan bunyi dari asas Black. Penemu asas Black adalah Joseph Black (1720 –
1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya
suatu gesekan
Penemunya
adalah Benyamin Thompson (1753 – 1814) dari Amerika Serikat.
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
Ditemukan oleh
Robert Mayer (1814 – 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut
kalor mekanik.
Digagas oleh James Prescott (1818 – 1889).
BAB 5
Penutup
5.1 Kesimpulan
Energi dari suatu benda adalah ukuran
dari kesanggupan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Panas atau kalor
adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan
benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. energy kalor dapat
didefinisikan sebagai energy yang dihasilkan oleh gerak internal
partikel-partikel dalam suatu zat.
Jika kalor diberikan pada suatu zat,
maka ada tiga kemungkinan zat tersebut yaitu zat emengalami perubahan suhu, zat
mengalami perubahan wujud, dan zat mengalami pemuaian. Kalor dapat menyebabkan suatu benda
berubah wujud. Untuk mengetahui besarnya kalor dapat menggunakan alat
calorimeter. Kalor yang diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi akan sama
dengan kalor yang diterima oleh benda yang suhunya rendah. Prinsip ini
disebut dengan Azas Black.
Setiap proses pengubahan energi dari
satu bentuk ke bentuk lain baik yang tidak disengaja maupun yang direkayasa
ternyata menghasilkan panas.
5.2 Saran
Walaupun energi bersifat kekal atau tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan kita tetap harus berhemat energi, termasuk juga
energi kalor karena untuk memperoleh energi yang sama bisa digunakan kembali
diperlukan sebuah proses atau siklus yang cukup lama. Selan itu karena energy
panas yang tersedia di alam dapat kita manfaatkan secara maksimal seiring
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar